1.Komposisi
Hal ini penting banget untuk memotret, maklum sebagai pemula, saya juga sering bikin kesalahan saat melakukan komposisi di jendela bidik. Prinsip "Rule of Third" -nya, letakkan objek (lebih tepat disebut Subjek foto) pada bidang foto yang dinamis, sehingga ada ruang untuk memberi kesempatan bagi mata penikmatnya menjelajah bidang foto dan selanjutnya menuju POI yang diinginkan. Komposisi juga perlu untuk menentukan Background dan Elemen pendukung POI yang akan memperkuat "cerita" yang disampaikan oleh foto tersebut. Gampangnya, coba aja anda berpikir sebagai seorang pelukis yang menghadapi bidang kosong, lantas harus memilih komponen gambar apa saja yang akan di masukan dalam kanvas, bedanya adalah anda sebagai fotografer, harus memilih mana aja dari komponen di hadapan anda yang harus di keluarkan dari bidang foto, supaya foto jadi tampil sederhana, namun lengkap dengan POI dan elemen pendukungnya. Bagi pemula, POI selalu ditempatkan ditengah, padahal sebenarnya tidak demikian. POI dapat diletakkan dan dibuat semenarik mungkin asal menyatu dengan elemen sekitarnya. Setiap orang berbeda dalam menentukan komposisi, semua itu bergantung pada "Rasa" dan mencoba sebanyak mungkin. Pastikan bahwa foto anda punya 3 elemen dasar, yakni foreground, subjek dan background.
2.Ruang Tajam (Deep Of Field) /DOF
Saat memotret, perhatikan ruang tajam yang diharapkan akan terekam dalam bidang foto. Jika ingin mengisolasi subjek foto, maka persempit ruang tajam hanya pada POI, sehingga background menjadi "out of focus" (bukan "blur" ya, karena blur itu artinya foto yang kurang tajam karena goncangan). Untuk memotret "landscape" ruang tajamnya sangat luas, sehingga dari foreground sampai background menjadi "tajam" dengan meletakan fokus pada "hyperfocal lenght".
3.Exposure
Pada dasarnya, hasil foto akan sangat ditentukan oleh pencahayaan. Foto yang baik adalah foto dengan pencahayaan yang pas, tidak under-exposed ataupun over-exposed. Apalagi kalo memotret dengan rasio kontras yang ekstreem, misalnya memotret teman kita dengan latar belakang matahari terbit. Bisa dipastikan fotonya cuma menghasilkan siluet, kecuali menggunakan fill-in flash. Begitu juga saat memotret matahari terbit itu sendiri dengan pegunungan dan sawah hijau menghampar, maka perlu diperhatikan kemampuan kamera menghasilkan "dynamic range" agar ruang terang dan gelap bisa tetap terlihat detilnya. Untuk menyelamatkan eksposure seperti itu, bisa digunakan filter "gradual ND".
4.Focus
Jelas seorang fotografer harus dapat menentukan ketajaman subjek yang akan difotonya. Foto yang baik adalah foto yang fokus. Agar dapat menghasilkan foto yang fokus, anda harus rajin berlatih. Selain itu anda juga dituntut untuk mengenal kamera yang akan dipakai. Akhirnya, semua orang sekarang bisa menjadi fotografer, apalagi jaman sekarang kamera digital sudah jadi bagian dari kehidupan kita, mulai dari web-cam, Hape, handycam, pocket camera, prosumer camera, sampe semi-pro camera dan pro-camera sudah bisa dibeli dengan harga murah dan teknologi yang sangat baik.
Trim's buat bang Amfi Yurisman atas penjelasannya...ini saya share lagi
semoga bermanfaat...salam jepret
tenk,s bro ats penjelasannya,aku punya kamera semi pro.
BalasHapussama2...saya cuma share aja...klo ada kekurangan mohon ditambahkan,,saya masih belajar
BalasHapus